28 Agustus 2008

Ciremai, 23~25 Agustus 2008

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, kami sepakat untuk memulai pendakian Ciremai pada tanggal 23 s.d 25 Agustus 2008 melalui jalur Desa Palutungan. Anggota pendakian berjumlah 12 orang yaitu; Indra Kusuma, Russanto, Aceng, Supriyadi, Emil Armandi, Alexey, Mang Ade, Mang Denih, Neneng, Tina, Atin dan Yani.

Sabtu, 23/08/08; 13:00 Start dari Cirebon.

Seperti biasa akhlak orang-orang Indonesia yang selalu mendahulukan orang lain untuk dateng tepat waktu, akhirnya banyak diantara kita yang datang di 'markas" dengan tidak tepat waktu alias ngaret, sehingga kadwal pemberangkatan mundur 1 jam, tepat jam 14:00 kami berangkat menggunakan expass menuju Desa Palutungan.

Sabtu, 23/08/08 ; 14:15 Selang Radiator & Perempuan Cantik.

Dussshhh.....seperti petasan yang meledak serta jarum ampere meter menunjukkan ke suhu panas, Russanto terpaksa menghentikan Expass di daerah Jalaksana, membuka jok penumpang depan dan mencari-cari letak permasalahannya, wuihhhh....untuk ada emil yg biasa pegang expassnya om Joeneth, so dia deeply tau penyakit-penyakitnya. beruntung banget kita mogok tepat di depan bengkel so...pusing2 amat, akhirnya gw pinjam tang dan santo coba tuk masang klemnya meski akhirnya nyerah jg, mo ga mo tukang bengkel mesti dipanggil dan dengan seksama klem terpasang serta beberapa botol air kemasan dimasukkan kedalam radiator. Rp. 10.000 melayang berpindah ketangan si Aa.

Ada satu hal yang sampe gw sumpah, ternyata selagi mobil di repair, ujug-ujug melenggang gadis cuantik, betis mbunting padi, depan belakang oke pisan, pokoknya top markotop good mar so good, anggota pendakian cewek yg kita bawa jauh dibawah rata2 cakepnya di banding si Yayang mah.

Sabtu, 23/08/08 ; 15:15 Expass tekor & evakuasi tim
Tepat dilapangan Bola Cigugur, kira-kira 500meter sebelum Desa Cisantana, mobil expass menyerah tak berdaya untuk membawa kami menuju pos palutungan. sambil menungu mobil Lamhuri untuk mengevakuasi seluruh anggota tim, kami membagi-bagikan sarung tangan kain dan masker ke seluruh anggota. beberapa diantaranya malah sudah mulai membuka perbekalan snack dan mulai mengunyahnya dengan pasti.

Mitsubishi Bak warna coklat akhirnya datang, seluruh barang bawaan langsung berpindah dan seluruh tim menaiki mobil bak tersebut. nah...ini saya pikir adalah benar-benar petualangan yang lumayan asyik. sementara itu mobil expass renta th 2005 di piloti oleh capt santo alone aja.
Sabtu,23/08/08; 15:30 Pos Desa Palutungan
Ternyata monyet gunung alias Mang Ade China dan Mang Denih sudah nunggu sedari jam 11 siang, bego khan?... padahal dah gw bilang jam 3 jg cukup!...
Sambil menunggu ojeg trail menuju ke Pos-I Cigowong, kami melakukan registrasi Rp. 8500/orang X 12 org = Rp 110.000 tanpa kembali. Sebelumnya kami membagikan VIT 600ml 3 botol untuk setiap peserta pendakian. tepat jam 16.30 seluruh peserta dapat terangkut di ojeg trail menuju Cigowong.


Sabtu,23/08/08; 17:30 Pos-I Cigowong
Kita ga tau pasti, jam berapa para wanita & Mang Ade sampai di Cigowong, yang jelas peserta terakhir yang samapi di pos-I Cigowong adalah Russanto yang mengalami gangguan mekanik pada motor trail yang ditumpanginya.
Dasar orang Jawa, masa si Atin BAB di aliran air Cigowong...Payah, itu perbuatan bisa menghilangkan pahala seratus tahun shalat dan 35 tahun puasa. Kalo dia punya otak, mestinya mikir kalo kotoran manusia itu berpotensi membawa bacteri e-colli & salmonella, nah lho...kalo mencemari air yang jernih dalam hitungan menit seluruh air dialiran tersebut tercemar oleh bakteri e-colli dan salmonella, Kirikkan...
Setelah semua peserta berkumpul dipos-I Cigowong, kita melakukan fhoto-fhoto dan re-packing lg termasuk melakukan penyesuaian suhu.
Sabtu,23/08/08; 18:20 Pos-I Cigowong, we gooooooooo...
Kurang lebih beberapa menit setelah terdengar teriakan adzan yg ga jelas gituhhh, kami berangkat dengan starter-man Mang Ade & Mang Denih, kemudian disusul oleh gw dan paling belakang adalah santo. Hampir terjadi mis-orientasi visual, karena gw berpikir sebaiknya lewat Jalur traditional melalaui Pos-II Kuta dan tidak melalui jalur kompas ojeg yang ke Pos-III Paguyangan Badak. tetapi karena sehubungan Starter-man sudah lebih dahulu memilih jalan pintas dengan tidak melewati Pos -II Kuta, maka kita berbalik arah di jemput dan mengikuti Mang Ade.
Ga sampai satu jam perjalanan, 3 orang peserta mulai terserang Demam Gunung alias Degradasi Mental alias shock alias cemen alias payah. mereka adalah Atin yg terserang mabuk gunung mual dan pucat begitu-pun dengan yani, notabene keduanya Etnis JAWA(cirebon) nyebelkan...udahmah Jawa nyebelin pisannnnnn. yg ke 3 Peranakan Majalengka Mr. Atjeng tumbang akibat sesak nafas, makana tjeng ari ngudud nu bener atuh....terpaksa kami berhenti selama 30 menit mungkin lebih dikit.
Sabtu,23/08/08; 19:40 Makan Malam
Sebenarnya asal mo sabar dan jalan sekitar 15 menit, kita pasti sampai di Pos-II Paguyangan Badak. But anyway lah...priiiiiiiitttthhhhhhh jam makan malam dimulai, sebungkus Nasi putih density 28 (super kenyal)+ sekerat daging serta tempe tahu menemani porsi makan malam seluruh pendaki kecuali Atin dan Aceng, enaknya tuh orang dikawinin aj...rewel mo makan aj susah....dah bagus bisa makan daging digunung.
Sabtu,23/08/08; 20:30 Punten Paguyangan Badak!...
Rokok ke -3 yang gw hisap dalam-dalam, begitupun Mang ade dan Mang denih yg mulai menganggkat ransel di punggung-punggung renta mereka, apa kata saya jg...ga nyampe 20 menit Pos-II Paguyangan Badak terlampaui, so...Punten akhh numpang lewat aj, we have no enough time euy....Sumpah ini perjalanan yg paling bikin emosi, bukan karena gw bawa barang berat atau karena jalan malem tapi lebih dikarenakan kebanyakan berhenti dan istirahat. but okelah....ini komitmen kita untuk melakukan perjalanan santai di malam hari untuk para pemula.
Sabtu,23/08/08; 21: 40 Api Unggun Pertama
Ini sebenarnya bukan karena hawa dingin atau medan yang berat, tapi lebih dikarenakan terlalu banyak berhenti sehingga hawa gunung keburu nyelusup diantar pori-pori kulit kita, akhirnya dengan sangat menyebalkan api unggun dinyalakan sekedar menghangatkan badan. tak lupa ulah licik Mang Supri yang pura-pura berbaik hati membagi-bagikan snack dan minuman juice. Padahal gw tau tuch orang dah ga sanggup lagi bawa beban, artinya bawa badan diri aja dah ampun-ampunan apalagi bawa barang! Lumayan 1 pack 100ml juice jeruk gw embat dan gw simpen dibawah balok kayu bakal bekal turun gunung.
Sabtu,23/08/08; 23:10 Pos-IV Blok Arban
Mungkin, teman-teman sudah mulai beradaptasi dengan hawa gunung, so selepas Pemadaman Api Unggun pertama kami agak enakkan berjalan. Blok Arban ga kami perdulikan alias ga berhenti, kami cuma lewat dan say halo...tau yang lain mah. sebelum mencapai vegetasi Jamuju kami sempat beberapa kali berhenti dan akhirnya sukses melewati Tanjakan assoyyyyyyy geboy.
Minggu, 24/08/08; 00:20 Api Unggun Sebelum Pasanggrahan
Huhhh....Api unggun kedua dinyalakan, ini adalah opsi terburuk dari pada harus gw ijinkan untuk tidur mendirikan tenda. so teman-teman akhirnya mencari PW (Posisi Wuenakhh) buat tidur, rencananya mah cuma 1 jam aja, tp karena lelah akhirnya kami tidur sampai jam 03:30. andai saja ada alat perekam suara,mungkin ditempat kami tidur akan terdengar paduan suara "dengkur orchestra".
Begitulah kami tertidur saling menghangatkan satu sama lain dengan pancaran api unggun, we are a big family, right....
Minggu,24/08/08; 05:10 Tidur Pagi di Pasanggrahan
Emang, udara pagi buat mata ble'e dan mudah ngantuk, kami sempat berhenti di tikungan tepatnya disebuah tanah datar dan kami tertidur beberapa menit.
Minggu,24/08/08; 07:30 Sarapan Pagi
Setelah tidak lama melewati Sanghyang Ropoh, atau setelah kita mulai memasuki vegetasi yang mirip dengan kaliandra tapi dengan batang yang penuh gondok, kata si Tina seh:" seperti EE yang sengaja ditemplokin diranting-ranting"...dasar China jorok, mil...tapi loe tetep sayangkan?...
Kami berhenti dan membagi-bagikan nasi bungkus dan ayam goreng + sambal made in Jamblang. setelah makan beberapa diantar kita sempat ngopi dan ngeteh....setelah sisa makanan terkumpul dan dibungkus dalam satu plastik putih, kami melakukan perjalan menuju Puncak.

Minggu, 24/08/08; 09:15 Ibu Nur
Memasuki zona lahar kering, rombongan terpisah menjadi 3 bagian, pertama adalah Alexey, Supri. Kedua adalah gw, Neneng, Emil, Tina, Atin dan Yani. Ketiga adalah Mang Ae, mang Denih, Atjeng dan Santo.
Rombongan kedua, secara tidak sengaja berpapasan dengan seorang guru bernama Ibu Nur, Dia adalah staff pengajar di SMA 2 Majalengka, kami sempat berkenalan dan berfhoto bersama. gila yah setua itu masih kuat nanjak?...
Minggu,24/08/08;10:05 Lamping Gua Walet
Kami bertemu dengan rombongan pertama di sisi atas Gua Walet, Alexey sempat berfhoto-fhoto disanan, dan Neneng tertidur di sisi Tina.
Kebetulan kamipun berkenalan dengan seorang guru dari SMA 1 Kadipaten, tau siapa namanya lupa....nech orang tipikal sok you know bangeth. dia coba berkomunikasi dengan si alek menggunakan bahasa inggris, padahal tuh mister jg kaga bisa bahasa inggris, lha orang ukraina kok!...
Yang parah adalah si Tina, yang berusaha memakai tangan Neneng untuk berjabat tangan dengan si guru sok gaul, padahal si Neneng pasti lg ngimpi makan Baso Kejaksan.
Minggu,24/08/08; 11:00 Puncak 3078 Mdpl
Akhirnya Puncak terjejaki, patut saya tersenyum karena sampai dengan puncak tidak ada halangan yang begitu berati menghadang seluruh anggota tim atau dapat dikatakan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Minggu, 24/08/08; 12:00-an, Bobo Siang

Pasti kerana kurang tidur,pasti karena lelah...3 perempuan terlelap di bawah bayangan Cantigi gunung & edelweis. biarlah mereka lelap selelapnya yang penting bisa bangun lagi.....

Minggu, 24/08/08; 14:15 3 Tenda di Sisi Kawah

Setelah berjalan kesana-kemari bersama Mang Ade China, Akhirnya kita menemukan tempat yang layak untuk mendirikan 3 tenda untuk bermalam, kami (Gw, Atjeng, Chang Tao, Emil, Ade China dan Mang denih) mulai melakukan sterilisasi lokasi dan orientasi kondisi & topograpi. Ade china dan Denih mulai membabat ilalang sebagai dasar tenda sekaligus untuk meratakan permukaan tanah yg begitu miring. alhasil....setelah tenda didirikan lantai tenda terasa empuk dan layak untuk di malami.

Minggu, 24/08/08; 15:00 Lelah, Masak Kecuali Santo

Ampun euy...demi menjaga kualitas hidup, gw biarin aja mata ini lelap dan tidur didalam tenda, si Alex pun demikian...ga ketinggalan Neneng dan Atin meneruskan mimpi-mimpi indah mereka tentang Baso, Bebek Goreng dll...

Sementara Yani & Tina berkutat menyiapkan makan siang yg kesorean berupa Roti burger, beef slice goreng mentega, tomat iris, mayonais, saos tomat, keju kraft dan sayur selada bokor hijau...ga beda ama chang to yang terus hunting dengan "moment exotic" before sunset, bersama ade china, denih dan emil mereka berburu angle-angle, menjinakkan awan dan matahari.

Minggu, 24/8/08; 17:30 TIDAK BERKESAN

Angin seperti melakukan perlawan dan tidak lagi mengikuti perintah-KU, dia sukses menciutkan mental-mental seluruh peserta pendakian dan terlena berlindung didalam tenda masing-masing. kecuali ade china, Santo dan denih yang berjuang keras diantara angin dingin, mematangkan Sop dan Mie. menyesal , malam itu yang kami rencanakan akan membakar api unggun, pesta kembang api serta menghabiskan minuman hangat seperti jahe, bandrek dan teh hangat sirna. pun tak sebatang DJI SAM SOE membakar bibir gw....Maaf kawan-kawan, seperti nya malam tersebut kita gagal untuk menajdi lebih dekat, menjadi lebih bersaudara, anyway selamat Bobo...semoga lelah membuat tidur kita nikmat!!!

Senin,25/08/08; 03:45 Bandrek Hangat

Kebetulan di tenda kami (Ade China, Gw, Mang Denih, Supriyadi & Santo) juga merupakan gudang logistik, so pada saat Mang Ade terbangun, langsung ide cemerlang untuk sekedar menikmati sisa malam dipuncak, Kami mulai memasak air didalam tenda dan menuangkan Minuman Hnagat Bandrek "PIGEON" dari Cianjur. lha...lumayan tokh daripada dengerin santo ngorok.

ga berapa lama kemudian, suara Neng Atjeng dan Mbak Emil terdengar meminta tolong untuk dibuatkan menu yang sama, akhirnya mereka bergabung dalam tenda dan membiarkan mister alex sengsara sendiri....mampus loehhhhhh!!!... Finally, gw bisa menikmati sebatang DJI SAM SOE menjelang sunrise.

Senin,25/08/08; 05:05 SUNRISE

Aneh...Meski dingin tetap aja beberapa diantara kita ga mo kehilangan moment Sunrise, rela mereka kedingina untuk sekedar berfhoto dengan background semburat orange dan Puncak Gunung Slamet yang sombong. Saya hanya memperhatikan mereka dari dalam tenda dengan senyuman ketenangan, akhirnya pun dingin mereka mencoba mengambil sesuatu yang barangkali ada diantara mereka yang tidak akan lagi tidur di Puncak Ciremai ini. selamat Pagi kawan-kawan. semoga bahagia...

Senin,25/08/08; 06:50 Dis-order of Sarapan Pagi

Beras yg setengahnya diblender masuk kedalam panci! sayangnya bukan Santo yang memasak....padahal dia dah komit untuk jadi juru masak Istana. dibantu Atjeng, Mang Ade dan Mang Denih, 12 porsi bubur panas plus ati ampela tersaji dan menjadi mangsa kita kecuali mister yang ogah dan memilih tidur lebih lama lagi, dasar.....

Senin,25/08/08;10.00 Buburak & Fhoto Bersama

Sesuai rencana, pada jam 10an kami melakukan "buburak" meruntuhkan tenda, re-packing dan sedikit bebersih. setelah semuanya beres kami menuju bidang lapang di puncak dan melakukan fhoto bersama dan fhoto-fhoto pribadi.

Senin,25/08/08;11:10 Guwa Walet

Seperti Janji kita bahwa kita pasti mampir ke guwa walet untuk berfhoto-fhoto, semua ransel dan tas kami tinggal dipersipangan, kecuali gw semua orang turun me mulut guwa dan berpose. sorry...gw jaga tas, so jangan mikir gw ego ga mo turun and naek lagi!

Senin,25/08/08; 12:an Turun Gunung

Kami terpecah menjadi beberapa bagian, sampai-sampai ade istilah "JAGA PASANGAN MASING-MASING", ga tau jam berapa kami dapat berkumpul setelah Pasangrahan, kotak obat mulai dibuka, Neurobion langsung habis dan beberapa kaki harus ditambah handyplast untuk mencegah lecet.

Perjalanan kami lanjutkan dengan mendahulukan Mang Ade dan Mang Denih sebagai start-man, ini lebih dikarenakan beban mereka sangat jauh lebih berat daripada kita-kita, so mereka dapat berlari dan mengefisienkan tenaga.

Dua orang Drop, Atin dan Yani, ini sungguh diluar dugaan, tadinya sy pikir yang akan ng-drop adalah Pak Supriyadi. Analisa kita, mereka terlalu banyak menekuk lutu untuk berperosotan menuruni rute turun, padahal ga perlu ampe begono yang terpenting adalh pijakan yang tepat disertai keseimbangan badan. anyway kami terus berjalan cepat...dan si Neneng sempat terjatuh setelah blok arban, kepalanya ke jedak ke tanah...dia pikir ga da yang tau padahal atjeng ngeliat tp pura-pura buang muka, ha..ha..ha....

Senin, 25/08/08; 14:20 Cigowong

Mang Ade China, Mang Denih dan Mister berhasil mencapai Pos-I Cigowong jam 2-an lebih,Sedangkan Gw, Neneg, Emil & Tina berhasil menyusul dikisaran jam 15.05. begitu kita datang sudah disiapkan beberapa pilihan menu minum hangat diantaranya teh panas, jahe panas dan bandrek serta susu. gw sempet mual dan terpaksa dikeluarkan tiga gelas susu yang kadung bersemayam diperut gw. setelah itu keluar " lega " rasanya.
Jam 16:30, rombongan terakhir tiba di Cigowong, dan supri meminta saya untuk menyiapkan 2 ojek untuk evakuasi atin & yani, dengan sangat terpaksa permintaan tersebut ditolak dengan pertimbang bahwa penggunaan 2 buah ojek akan membuat mental peserta yang lain jatuh, pun saya melihat keadaan umum kedua orang tersebut tidak separah yang mereka pikirkan, keadaan tersebut adalah merupakan lebih kepada jatuhnya mental bukan lebih karena keaadaan kaki.
Terbukti, mereka pun masih dapat tetap berjalan menuju Desa Palutungan, meski pada akhirnya ditengah jalan mereka dijemput oleh kang Baron, salah satu Ranger TNGC dengan motor trail putih no 26.

Senin, 25/08/08; 19.15 Selamat Tinggal Palutungan
Setelah kami menghantar Mang Ade Dan Mang Denih ke pertigaan balai penelitian pertanian untuk menaiki bus jurusan cikijing, Kami dengan keadaan masih berdesakan bergerak menuju kota Cirebon, ada kejadian menarik tepat di kota Kuningan, Mobil kami hamper menghantam sebuah truk dikarenakan kagok oleh kendaraan yang ada didepan kami, ternyata mereka sedang asyik bermesraan didalam mobil sehingga tiudak lagi memperhatikan kondisi lalu lintas disekitarnya, kupret…dasar!!!...

Senin, 25/08/08; 21:45 Nol
Terima kasih, terimakasih karena telah bergabung dalam Tim Pendakian Gunung Ciremai 23~25 Agustus 2008, Kesusahan, jerih payah dan kesenangan menjadi satu ditempat itu, dan kita berhasil untuk tidak memilah dan memilihnya tapi kepada lebih untuk menikmatinya.
Mohon maaf, jika banyak hal yang tidak berkenan, baik berupa fasilitas, kata-kata dan hal-lainya, tapi tidak berlebih bila kami katakan bahwa hal tersebut diperlukan untuk lebih menyatukan tim dalam kebersamaan, persaudaraan dan persahabatan.
Selamat Berjuang…masih banyak jalan menanjak dan terjal, masih banyak angin yang lebih besar yang akan mungkin mendera kita. Sampai berjumpa di expedisi lainnya. Thanks…



































01 Agustus 2008

Gunung Cakrabuana 1700 Mdpl




Gunung Cakrabuana terletak diketinggian 1700 meter diatas permukaan air laut, sebagian wilayahnya masuk kedalam administrasi Pemerintah Kabupaten Majalengka, Kecamatan Lemahsugih Desa Lemahputih. Untuk mencapai Desa Lemahputih dapat melalui Kecamatan Talaga kearah selatan melewati Kecamatan Bantarujeg kemudian Kecamatan Lemahsugih, sampai di daerah Pasir Hanja belok kiri ke arah blok Marga (Argowisata/Taman Dinasourus), ikuti jalan aspal sampai bertemu dengan pasar Lemahputih dari pasar tersebut kita menuju Dusun Cakrawati-III sebagai starting point pendakian. Kurang lebih 22 Km jarak dari Pasar Talaga menuju ke Dusun Cakrawati III.



03 Mei 2008 Persiapan Pendakian

Kurang lebih jam 16.30 kami telah sampai di Dusun Cakrawati III tepatnya di kediaman rumah Jang Yuyu yang sejak tahun 1999 sudah saya angkat sebagai adik. Hawa dingin menyergap semua peserta pendakian (Indra/Dajjal, Supriyadi 40thn, Emil(mantan kary, Djuneth), Yani, Atin dan Russanto/Chang To), setelah re-packing dianggap cukup semua anggota mulai menikmati makan malam Nasi goreng bumbu kokita mix with rajangan sweet-corn ndadak nyuri dikebon sebelah and kornet beef on the top dan malam yang dingin agak terlupakan. sementara saya melakukan kordinasi dengan Jang Yuyu, Ajang , Ujang dan Ade China sehubungan acara pendakian besok pagi jam 07:30 Wib.




04 Mei 2008 Go to Hell

Tepat jam 07:30 pagi setelah makan pagi habis, setelah secangkir kopi dan jahe panas habis dari gelasnya kami cabut meninggalkan Dusun Cakrawati III menuju Cigorowong (Makam Keramat) dan perkebunan tomat milik H. Atna ke arah timur dekat dengan kebun yang diurus Pak Endang, mungkin sekarang sedang panen tomat cherry kuning & merah...crunhcyyy) setelah menemui tumpukan batu kali kami mengambil jalur ke kanan untuk memotong kompas agar capat sampai di kawasan hutan. satu lembah dua bukit terlampaui. kami menyeberangi sungai kecil dan berjalan menanjak & lurus rus rus....




04 Mei 2008 POS-I (08:30)

selang plastic air kira-kira 3,5 inch, nah disitulah kami berhenti tepat didepan sebuah pondok peristirahatan untuk para pekerja yang bertugas dalam proyek penanaman rotan jenis manau seluas 15 hektar. sebagian menuangkan serbuk minuman berenergi dalam wadah air mineral dan mereguknya, sekepulan asap dari mulut lutung gunung (ade china) yang sangat menyebalkan sisa pembakaran tembakau bermerek Djarum coklat, berbeda dengan harumnya asap yang terhela dari Rokok Paling Enak sedunia DJI SAM SOE, mantap bro...




04 Mei 2008 POS II Batu Gardu

kurang lebih 30 menit meninggalkan POS I rombongan telah sampai di daerah batu gardu yang konon menurut cerita warga setempat dapat digunakan untuk mencari kekayaan dengan cara yang tidak lumrah, yah...suatu saat perlu dicoba seandainya cara lumrah tidak lagi memungkinkan merubah hidup gw. sambil menunggu tim lainnya, saya banyak mengambil fhoto beberapa jenis tanaman yang melangsungkan hidup disekitar Batu gardu diantaranya, Anggrek dari Jenis Eria sp sangat melimpah ruah dengan bunga berwarna unggu, Vanda Tricolor sudah sangat sulit dijumpai dan beberapa jenis dari coelogyne dapat dengan mudah dilihat. huh...semoga mereka tetap menjadi buah kerinduan serta lestari selamanya.


Meski tak sepanjang jalur pendakian Gunung Ciremai, tapi begitu lepas bantu gardu mental harus benar-benar penuh Iman, Jalanan tertutup guguran daun yang sangat lembab dan serangan pacet ditambah jalur yang menanjang memaksa lutut bertemu perut tangan menggapai ranting, yah...tidak terlau panjang tapi cukup untuk mengucurkan keringat sebesar biji delima.




04 Mei 2008 / 10:00 Puncak Cakrabuana 1700 Mdpl

Setelah melewati beberapa vegetasi hutan hujan basah seperti jamuju, gadog dan puspa yang terlapisi lumut. dan stelah menjumpai beberapa rumpun kantong semar Nepenthes sp kita sampai dipuncak Gunung Cakrabuana. kira-kira 6 x 6 meter luas puncak Cakrabuana, dengan dikelilingi vegetasi Puspa gunung serat pemandangan perkebunan teh KMPI dapat secara jelas terlihat. buka ransel dan seperti biasa Russanto memasakkan menu makan siang. semoga beberapa gunung tetap terselimuti dengan tebalnya misteri dan terjaga untuk tetap hijau dan memuntahkan kejernihan untuk kehidupan seluruh mahluk.
















21 Juli 2008

Rencana Pendakian Puncak Ciremai, Agustus 2008


Sehubungan dengan semakin dekatnya waktu pendakian Gunung Tjiremai yang akan dilaksanakan pada akhir bulan Agustus 2008, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dan memerlukan respon dari seluruh calon peserta pendakian dibwah ini;




A. JADWAL RENCANA PENDAKIAN


ada 2 buah pilihan waktu keberangkatan pendakian dengan pertimbangan kenyamanan dan untuk mendapatkan MOMENT-MOMENT terbaik di Puncak Ciremai, Dibawah ini adalah pilihan dengan detail-detailnya;


1. Pendakian Tanggal 22 s/d 24 Agustus 2008
  • 14:30 (22/08) Start dari Cirebon Ke Palutungan (Pos Pendaftaran).
  • 15:45 (22/08) Pendaftaran Pendakian.
  • 16:20 (22/08) By Ojeg Trail dari Pos Pendaftaran Ke POS I Cigowong.
  • 17:30 (22/08) Nyampe di cigowong, Final Packing, Istirahat dll.
  • 19:00 (22/08) Start Ndaki (jalan santai aj yah...)
  • 20:05 (22/08) Makan malam (Nasi Bungkus)
  • 23:00 (22/08) Buka Tenda dan Bobo Ampe Pagi. wedang Jahe enak bangeth tuh...
  • 07:00 (23/08) Breakfast & bobongkar tenda.
  • 08:00 (23/08) Ndaki to Puncak (nyantai aj jalannya...)
  • 11:00 (23/08) Orang paling leleth pasti dah nyampe puncak.
  • 11:00 (23/08) s/d 10:00 (24/08) Nyari moment bagus fhoto & nikmatin keindahan puncak Gunung.
  • 10:15 (24/08) turun gunung...

2. Pendakian Tanggal 23 s/d 24 Agustus 2008

  • 06:00 (23/08) Start dari Cirebon ke Palutungan.
  • 07:30 (23/08) Pendaftaran Pendakian.
  • 08:00 (23/08) By Ojeg Trail Ke POS I Cigowong.
  • 09:30 (23/08) Nyampe di cigowong, Final Packing, Istirahat dll.
  • 10:00 (23/08) start Ndaki gunung...
  • 12:05 (23/08) Makan Siang (nasi Bungkus)
  • 16:00 (23/08) Kudu Nyampe Puncak
  • 16:00 (23/08) s/d 09:00(24/08) nyari moment bagus untuk fhoto dan melihat keindahan alam.
  • 10:00 (24/08) Turun gunung.

B. JALUR PENDAKIAN

Dengan mempertimbangkan kemudahan transportasi maka kita akan naik dan turun melalui jalur Palutungan, berikut adalah Pos-Pos yang harus kita lalui;

  1. Cigowong
  2. Kuta
  3. Paguyangan Badak
  4. Blok Arban
  5. Tanjakan Assoyyy
  6. Pasanggrahan
  7. Sanghyang Ropoh
  8. Gua Walet (lewati ntar pulangnya baru mampir buat fhoto-fhoto)
  9. Puncak

C. PANITIA PENDAKIAN INI DAN ITU

  1. Menyediakan transportasi ke & dari Palutungan.
  2. Menyediakan Ojeg ke Cigowong.
  3. Menyediakan Makan dan Minum terjadwal.
  4. Menyediakan Obat standard Pendakian.
  5. Menyediakan snack,minuman penghangat & Penyegar.
  6. Menyediakan Peralatan & perlengkapan BAB.
  7. Menyediakan sarung tangan kain + masker.
  8. Menyediakan peralatan makan & minum.
  9. Menyediakan Peralatan & perlengkapan pendaikan umum.

D. PESERTA PENDAKIAN INI & ITU

Peserta Pendakian harus membawa tas ransel/tas pundak untuk kepentingan pribadi yang harus dibawa sendiri, adapun hal-hal yang harus dibawa sendiri adalah seperti dibawah ini;

  • Pakaian Dalam (klo mo gonta-ganti)
  • Selimut, jaket & jas hujan (opsional)
  • Senter/alat penerang Pribadi.
  • Obat-obatan pribadi + pembalut.
  • Pakaian luar (celana & baju) akan dibawakan oleh porter.
  • Kupluk

E. PEMBIAYAAN PENDAKIAN

  • Ditanggung secara gotong royong oleh peserta.

F. PERTANYAAN

Jika ada pertanyaan dan komentar silahkan isi kolom komentar saja, karena akan langsung secara otomatis sampai ke e-mail penulis dan akan langsung diterbikan.

Terima kasih atas segala perhatian, semoga sukses.



12 Juli 2008

Gunung Ciremai, Oktober 2006

Masih terdengar kumandang orang-orang bertakbir menjilat Tuhannya, pagi itu kami (Indra, Russanto & Tamuri/Curut) sibuk mengeluarkan ransel dan menaikkan ke kendaraan yang kami sewa menuju Terminal Maja Kabupaten Majalengka.

26-10-2006/07:00 Alfamart Maja

Rp. 70.000,00 diserahkan pada supir yang telah mengantarkan kami ke Terminal Maja tepatnya di depan Alfamart, Russanto segera bergegas menyeberang dan memesan 5 bungkus nasi beserta lauk pauknya di warung nasi yang terletak di depan Terminal Maja. sambil menunggu 2 rekan sependakian (Ade China & Ujang RT) dari Lemahsugih-Majalengka kami berbelanja di Alfamart untuk membeli beberapa kebutuhan kecil.

26-10-2006/08:10 Ade China dan Ujang RT

Ade China & Ujang RT datang bergabung dan langsung bergegas menuju bagian belakang terminal untuk menaiki kendaraan umum angdes pick-up menuju Apuy.

26-10-2006/09:05 Segelas Teh Panas Manis Abah Suljo

Setelah lelah menunggu bak pick up terisi penuh dan setelah membayar Rp. 30.000,00, kami berhamburan melompat bak Pasukan G30S/PKI yang tengah menculik para Jenderal, menuju Rumah Abah Suljo untuk melakukan pendaftaran. Rp. 3500,00 per kepala di kali 5 orang jadi kami memberikan Rp. 50.000,00 tanpa kembali. segelas teh panas manis dan beberapa camilan sisa perayaan Idul fitri dirumah Abah Suljo ikut tertelan kedalam perut kami bersamaan dengan berbagai nasehat dan info pantangan pendakian Gunung Ciremai.

26-10-2006/09:20 Menuju Pos-I

Meniggalkan rumah Abah Suljo dan berbekal tiket masuk TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai), kami mulai berjalan menyusuri jalan berbatu. setelah melewati jajaran pohon Kesemek/apel genit (Dyospyros kaki) dan perkebunan daun bawang, kami menerobos Pinus (Pinus merkusii) kemudian perjalanan agak begitu sejuk begitu memasuki beberapa vegetasi Pohon Puspa (Schima wallichii) di sisi jalan berbatu. Tampak rumah bambu atau lebih layak kita sebut sebagai Pondokan. dan sampailah di Pos-I.

26-10-2006/11.15 Pos I dan Segunung Sayur Kol

Plong...itu yang dengan kompak kami serukan, akhirnya ransel-ransael yang membebani punggung,kami hempaskan dan enyahkan sejauh-jauhnya. huhhhhh...seteguk pocari sweat memporakporandakan kelelahan yang bersumber dari sum-sum tulang belakang. Yip..Yip...lima banteng gunung kembali berjalan menuju pos berikutnya. aneh...meski berjalan dibawah rindang daun, kami merasakan udara begitu kering. jalan terus....

26-10-2009/13.20 Nasi Bungkus di Perempatan Lima

Plastik hitam dibuka dengan agak tergesa, sementara Ade China tengah asyik dengan rokok Djarum Coklat dan Saya tengah membuang sejauh-jauhnya asap kretek DJI SAM SOE. Tamuri alias Curut, Santo dan Ujang menyiapkan Nasi bungkus. kami menyantap Nasi bungkus di Perempatan Lima. lagi Api membakar Dji Sam Soe sebagai penutup makan siang.

26-10-2006/15:00 Tegal Mawasa dan Segulung Tissue

"Dra!...Skop ama tissue, sinyal dah kuat neh", itu gaya bahasa russanto ketika sesuatu yang bersemayam diusus perutnya akan keluar pada saat di Tegal Mawasa. ternyata tinggal skop yang tersisa sedangkan segulung tissue ikut terbenam di perut bumi gunung ciremai.

26-10-2006/15:40 Tegal Jamuju dan Solidaritas Tim

Peluit terdengar 3 kali, wah ada apa nech...padahal Ade china, Ujang RT dan Tamuri/curut ga kelihatan sama sekali goyangan pantatnya, Santo & gw masih asyik ngobrol untuk ngerencanain menu makan malam. Yap...jangan Gr dulu, ternyata itu peluit tanda panggilan dari anggota tim yang telah sampai ke Pos Sanghyang Rengkah, Tiba di tanjakan yang memaksa dagu ini menyentuh lutut, Ade dan Ujang datang menjemput menawarkan bantuan untuk membawakan ransel kami, Hah...tanpa rasa malu kami serah terimakan beban itu dengan tulus ikhlas. guys...yu ar de best pren euy.

26-10-2006/17.00 Sanghyang Rengkah dan Malam Itu

Meski Ransel telah berpindah punggung, kami tetap sampai di Pos Sanghyang Rengkah dengan Nomor urut terakhir. Bengeut euy...but oke lah we are enjoying moment. Tarik sana-sini, gelar ini dan itu sampai akhirnya berdiri sebuah tenda nyaman lengkap dengan penerangan. Seperti Biasa Santo menyiapkan hidangan malam berupa Bubur instant+Cracker+daun bawang. mantap.... Phhhuuuuhhhh....mengalahkan sgala kabut, hebat benar DJI SAM SOE sebagai menu penutup makan malam. scangkir jahe hangat dan aroma HIO yang sengaja dibakar menambah kesan sunyi Pos Sanghyang Rengkah, malam itu hanya kita yg bermalam di lokasi tsb dan segundukan tanah berpagar seperti sebuah makam. punten ahhhh....ternyata lelah mengalahkan segalanya termasuk rasa takut dan mata ini tidak peduli dengan dinginnya malam. good night..

27-10-2006/08:00 Menuju 3078Mdpl

Semuanya...termasuk keputus-asaan sudah kita kemas dan masukkan kedalam ransel. lalu yip...yip...banteng gunung mendaki bukan untuk menaklukan hanya sekedar ingin berdiri ditanah yang paling tinggi di Jawa Barat. hanya sekedar ingin bobo di tanah yang paling tinggi di Jawa Barat. selamat tinggal sanghyang rengkah...gw titip gelang kayu tolong jaga baik-baik...

27-10-2006/10:15 Di 3078Mdpl

Hampir saja keputus-asaan yang tadi sudah kita masukkan diransel akan gw keluarkan disebelah atas gua walet. ampun....kenapa ga ada awan, knapa ga ada kabut. apa seh maunya matahari? ini terlalu panas. terus terang gw ngedrop sebab ini gara-gara matahari dan gw dendam setengah mati. cuma ada vegetasi tanaman yang mirim lamtorogung dan sedikit edelweis. sumpah deh...kering banget udaranya. ampun....

Gila...puncak dah bangeth keliatan, tapi mental gw dah jauh ketinggalan di sanghyang rengkah, gw sempet duduk disebelah Curut sambil ambil nafas dan ngebiarin kepala ini nyium lahar padat yg jadi jalur tracking kita. Kabut datang semangat datang, ini akibat kebencian terhadap matahari...maju jaln, guw walet cuma dilirik aja, ntar pulang kita mampir. kamu tunggu aja yah...

Akhirnya bala bantuan datang, si Ujang jemput disela-sela Cantigi gunung (Vassinium varingiafolium sp) dan langsung men -take over- semua beban yg gw bawa. tapi kupret deh...tetap aj nge-drop. Akhirnya sampai juga di Tanah yang bisa melihat awan dari atas, ini tanah shangrila...dan kurang uajarnya SI Ade China dah ada dibawah kawah, sumpah gw marah-marah dan langsung tiup peluit supaya si ade naek ke bibir kawah. sumpah serapah gw lontarin ke orang tua yang berumur 50 tahun tsb, gw bila: "ari Mang Ade teh hayang paeh di dieu?!...engke saha nu rek ngagotongna?...mawa awak sorangan ge hese, geus atuh tomg loba tingkah teuing!" eee...sialan tuh orang tuan (monyet gunung) dia cuma nyengir.

27-10-2006/11:00 Tenda Tertinggi Di Jawa Barat

Sumpah...nyesel setengah mati, mestinya gw laporin ke Direktor MURI dan ngedaftarin kalo kita telah mendirikan tenda di tempat yang paling tinggi di Jawa Barat, jadi hari itu tanggal 27~28 Oktober 2006 tenda tim kita adalah tenda yang paling tinggi se-Jawa Barat.

Siang itu sampai sore harinya, kita lalui dengan urusan pribadi masing-masing seperti mencari moment yang bagus untuk fhoto, ada yang nunggu gumpalan awan datang untuk fhoto, ada yang ngelilingin bibir kawah, tapi tetep DJI SAM SOE & Juice Berry rasa Apel bener-bener pasangan yang klop saat itu. anyway...gw juga adalah orang yang merokok dji sam soe yang paling tinggi se jawa barat donk!...Najish yah...

OOyyyyy...Santo tengah sibuk nyiapin menu makan malam, bener tuh orang mestinya kerja di Hotel Santika Cirebon jadi juru masak, khan lumayan bisa renang tiap hari gratis. he..he..he...

27-10-206/20:00 Malam Senyap dan Angin.

Edelweis dah ga kepikiran lg, meski td siang gua sempat nyumpahin orang2 yang sengaja metik bunga abadi tersebut. padahal betapa mulianya jika kita tidak memetik bunga tersebut. So...kalo mo lihat bunga edelweis...DATANG AJA LAGI KE CIREMAI, khan asyik. Cantigi yang siang tadi remasan buah + air panas mampu menghilangkan kelelahan sudah ga mempan, blashhh....ngantuk setengah mati, akhirnya cari posisi dan good night.

27-10-2006/ 00:25 Buka Tenda & Orgasme Gunung.

"BUKA TENDA...CEPETTTTHHHHH...!!!'' Plastik dah penuh dengan muntahan gw, aduh..gw mabok gunung lagi, tenda terbuka dan sssstttttttt gw lompat terus cari tempat yang bagus buat ngubur sisa orgasme (muntahan) gunung. masuk tenda lagi dan plekhhhh...bobo sampe-sampe ga kerasa dingin. keren kan?....

28-10-2006 04:30 Ego & Harga Diri

Santo Buka celana panjang, cuma pake celana pendek dan kaos aja, Dia tongkrang-tongkrong cari posisi untuk SUNRISE, sombongnya keluar sampe ubun-ubun...ga peduli dingin ga peduli angin, tabrak abis...gw ada disana sambil bawa teh panas manis dan DJI SAM SOE. sempet gw tanya ama Santo;

gw: "ga dingin To?...

Santo :"dingggiiinnn tau!!!...

Gw: lha kok ga pake jaket?...

Santo:"Moment dra...moment...kapan lagi coba di puncak ciremai subuh-subuh make baju minimalis, harga diri donk!!...

Bener neh orang, karuan semua yang baru dateng ampe puncak subuh itu pada nengok dan tanya ama si santo, mungkin dipikiran mereka si Abang kita yg gemuk ini hebat. so biar aja ego tetap menjadi ego demi mempertahankan harga diri.

28-10-2006/ 07:00 Bubur Ayam dan Cracker asin

"Dra..tangi" cibir si Curut, sumpah gw nyesel ajak dia naek gunung, ternyata masih inget bahasa kampungan (bhs Jawa Cirebon). gw pikir dah pada lupa bahasa cirebon, bangun ...buka tenda setelah subuh tadi, mangkuk plastik dan nyam..nyam..nyam. semangkuk bubur ayam + potongan bawang daun "MADE IN RUSSANTO"

28-10-2006/ 07:30~10:15 Last Moment

fhoto-fhoto, istirahat, isi air & re-packaging. and go........

28-10-2006/ 10:45 Gua Walet

brakkhhhhh...kepleset di pasir-pasir sebelah atas gua walet, dan ohhhhh HP Sony ericson jadi tumbal penunggu gunung ciremai, LCD ancur tapi tetep bisa untuk telp sechhhh. muter dikit dan turun, akhirnya sampe jg di bekas letusan Guung Ciremai yang sekarang sudah menjadi sebongkah Gua Walet. ga kotor-kotor banget seperti dulu-dulu, mungkin bukan musim naek gunung so ga banyak orang yang nge-camp di Gua Walet.

Oleh-oleh dari Puncak Ciremai sengaja kita tinggalkan, biar nanti kapan-ada waktu kita akan ambil sendiri.(bijak bangeth ga seh)

28-10-2006/ 11:00 Turun Gunung ke Palutungan

Yip...yip..yip...Banteng gunung menderu-deru sehingga debu-debu dari arah Gw Walet sampai sanghyang Ropoh berterbangan. Sanghyang ropoh...punten kita-kita numpang lewat aja, next time we promise deh bakal stay di sono barang sejam 2 jam mah. (bersambung....)