28 Agustus 2008

Ciremai, 23~25 Agustus 2008

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, kami sepakat untuk memulai pendakian Ciremai pada tanggal 23 s.d 25 Agustus 2008 melalui jalur Desa Palutungan. Anggota pendakian berjumlah 12 orang yaitu; Indra Kusuma, Russanto, Aceng, Supriyadi, Emil Armandi, Alexey, Mang Ade, Mang Denih, Neneng, Tina, Atin dan Yani.

Sabtu, 23/08/08; 13:00 Start dari Cirebon.

Seperti biasa akhlak orang-orang Indonesia yang selalu mendahulukan orang lain untuk dateng tepat waktu, akhirnya banyak diantara kita yang datang di 'markas" dengan tidak tepat waktu alias ngaret, sehingga kadwal pemberangkatan mundur 1 jam, tepat jam 14:00 kami berangkat menggunakan expass menuju Desa Palutungan.

Sabtu, 23/08/08 ; 14:15 Selang Radiator & Perempuan Cantik.

Dussshhh.....seperti petasan yang meledak serta jarum ampere meter menunjukkan ke suhu panas, Russanto terpaksa menghentikan Expass di daerah Jalaksana, membuka jok penumpang depan dan mencari-cari letak permasalahannya, wuihhhh....untuk ada emil yg biasa pegang expassnya om Joeneth, so dia deeply tau penyakit-penyakitnya. beruntung banget kita mogok tepat di depan bengkel so...pusing2 amat, akhirnya gw pinjam tang dan santo coba tuk masang klemnya meski akhirnya nyerah jg, mo ga mo tukang bengkel mesti dipanggil dan dengan seksama klem terpasang serta beberapa botol air kemasan dimasukkan kedalam radiator. Rp. 10.000 melayang berpindah ketangan si Aa.

Ada satu hal yang sampe gw sumpah, ternyata selagi mobil di repair, ujug-ujug melenggang gadis cuantik, betis mbunting padi, depan belakang oke pisan, pokoknya top markotop good mar so good, anggota pendakian cewek yg kita bawa jauh dibawah rata2 cakepnya di banding si Yayang mah.

Sabtu, 23/08/08 ; 15:15 Expass tekor & evakuasi tim
Tepat dilapangan Bola Cigugur, kira-kira 500meter sebelum Desa Cisantana, mobil expass menyerah tak berdaya untuk membawa kami menuju pos palutungan. sambil menungu mobil Lamhuri untuk mengevakuasi seluruh anggota tim, kami membagi-bagikan sarung tangan kain dan masker ke seluruh anggota. beberapa diantaranya malah sudah mulai membuka perbekalan snack dan mulai mengunyahnya dengan pasti.

Mitsubishi Bak warna coklat akhirnya datang, seluruh barang bawaan langsung berpindah dan seluruh tim menaiki mobil bak tersebut. nah...ini saya pikir adalah benar-benar petualangan yang lumayan asyik. sementara itu mobil expass renta th 2005 di piloti oleh capt santo alone aja.
Sabtu,23/08/08; 15:30 Pos Desa Palutungan
Ternyata monyet gunung alias Mang Ade China dan Mang Denih sudah nunggu sedari jam 11 siang, bego khan?... padahal dah gw bilang jam 3 jg cukup!...
Sambil menunggu ojeg trail menuju ke Pos-I Cigowong, kami melakukan registrasi Rp. 8500/orang X 12 org = Rp 110.000 tanpa kembali. Sebelumnya kami membagikan VIT 600ml 3 botol untuk setiap peserta pendakian. tepat jam 16.30 seluruh peserta dapat terangkut di ojeg trail menuju Cigowong.


Sabtu,23/08/08; 17:30 Pos-I Cigowong
Kita ga tau pasti, jam berapa para wanita & Mang Ade sampai di Cigowong, yang jelas peserta terakhir yang samapi di pos-I Cigowong adalah Russanto yang mengalami gangguan mekanik pada motor trail yang ditumpanginya.
Dasar orang Jawa, masa si Atin BAB di aliran air Cigowong...Payah, itu perbuatan bisa menghilangkan pahala seratus tahun shalat dan 35 tahun puasa. Kalo dia punya otak, mestinya mikir kalo kotoran manusia itu berpotensi membawa bacteri e-colli & salmonella, nah lho...kalo mencemari air yang jernih dalam hitungan menit seluruh air dialiran tersebut tercemar oleh bakteri e-colli dan salmonella, Kirikkan...
Setelah semua peserta berkumpul dipos-I Cigowong, kita melakukan fhoto-fhoto dan re-packing lg termasuk melakukan penyesuaian suhu.
Sabtu,23/08/08; 18:20 Pos-I Cigowong, we gooooooooo...
Kurang lebih beberapa menit setelah terdengar teriakan adzan yg ga jelas gituhhh, kami berangkat dengan starter-man Mang Ade & Mang Denih, kemudian disusul oleh gw dan paling belakang adalah santo. Hampir terjadi mis-orientasi visual, karena gw berpikir sebaiknya lewat Jalur traditional melalaui Pos-II Kuta dan tidak melalui jalur kompas ojeg yang ke Pos-III Paguyangan Badak. tetapi karena sehubungan Starter-man sudah lebih dahulu memilih jalan pintas dengan tidak melewati Pos -II Kuta, maka kita berbalik arah di jemput dan mengikuti Mang Ade.
Ga sampai satu jam perjalanan, 3 orang peserta mulai terserang Demam Gunung alias Degradasi Mental alias shock alias cemen alias payah. mereka adalah Atin yg terserang mabuk gunung mual dan pucat begitu-pun dengan yani, notabene keduanya Etnis JAWA(cirebon) nyebelkan...udahmah Jawa nyebelin pisannnnnn. yg ke 3 Peranakan Majalengka Mr. Atjeng tumbang akibat sesak nafas, makana tjeng ari ngudud nu bener atuh....terpaksa kami berhenti selama 30 menit mungkin lebih dikit.
Sabtu,23/08/08; 19:40 Makan Malam
Sebenarnya asal mo sabar dan jalan sekitar 15 menit, kita pasti sampai di Pos-II Paguyangan Badak. But anyway lah...priiiiiiiitttthhhhhhh jam makan malam dimulai, sebungkus Nasi putih density 28 (super kenyal)+ sekerat daging serta tempe tahu menemani porsi makan malam seluruh pendaki kecuali Atin dan Aceng, enaknya tuh orang dikawinin aj...rewel mo makan aj susah....dah bagus bisa makan daging digunung.
Sabtu,23/08/08; 20:30 Punten Paguyangan Badak!...
Rokok ke -3 yang gw hisap dalam-dalam, begitupun Mang ade dan Mang denih yg mulai menganggkat ransel di punggung-punggung renta mereka, apa kata saya jg...ga nyampe 20 menit Pos-II Paguyangan Badak terlampaui, so...Punten akhh numpang lewat aj, we have no enough time euy....Sumpah ini perjalanan yg paling bikin emosi, bukan karena gw bawa barang berat atau karena jalan malem tapi lebih dikarenakan kebanyakan berhenti dan istirahat. but okelah....ini komitmen kita untuk melakukan perjalanan santai di malam hari untuk para pemula.
Sabtu,23/08/08; 21: 40 Api Unggun Pertama
Ini sebenarnya bukan karena hawa dingin atau medan yang berat, tapi lebih dikarenakan terlalu banyak berhenti sehingga hawa gunung keburu nyelusup diantar pori-pori kulit kita, akhirnya dengan sangat menyebalkan api unggun dinyalakan sekedar menghangatkan badan. tak lupa ulah licik Mang Supri yang pura-pura berbaik hati membagi-bagikan snack dan minuman juice. Padahal gw tau tuch orang dah ga sanggup lagi bawa beban, artinya bawa badan diri aja dah ampun-ampunan apalagi bawa barang! Lumayan 1 pack 100ml juice jeruk gw embat dan gw simpen dibawah balok kayu bakal bekal turun gunung.
Sabtu,23/08/08; 23:10 Pos-IV Blok Arban
Mungkin, teman-teman sudah mulai beradaptasi dengan hawa gunung, so selepas Pemadaman Api Unggun pertama kami agak enakkan berjalan. Blok Arban ga kami perdulikan alias ga berhenti, kami cuma lewat dan say halo...tau yang lain mah. sebelum mencapai vegetasi Jamuju kami sempat beberapa kali berhenti dan akhirnya sukses melewati Tanjakan assoyyyyyyy geboy.
Minggu, 24/08/08; 00:20 Api Unggun Sebelum Pasanggrahan
Huhhh....Api unggun kedua dinyalakan, ini adalah opsi terburuk dari pada harus gw ijinkan untuk tidur mendirikan tenda. so teman-teman akhirnya mencari PW (Posisi Wuenakhh) buat tidur, rencananya mah cuma 1 jam aja, tp karena lelah akhirnya kami tidur sampai jam 03:30. andai saja ada alat perekam suara,mungkin ditempat kami tidur akan terdengar paduan suara "dengkur orchestra".
Begitulah kami tertidur saling menghangatkan satu sama lain dengan pancaran api unggun, we are a big family, right....
Minggu,24/08/08; 05:10 Tidur Pagi di Pasanggrahan
Emang, udara pagi buat mata ble'e dan mudah ngantuk, kami sempat berhenti di tikungan tepatnya disebuah tanah datar dan kami tertidur beberapa menit.
Minggu,24/08/08; 07:30 Sarapan Pagi
Setelah tidak lama melewati Sanghyang Ropoh, atau setelah kita mulai memasuki vegetasi yang mirip dengan kaliandra tapi dengan batang yang penuh gondok, kata si Tina seh:" seperti EE yang sengaja ditemplokin diranting-ranting"...dasar China jorok, mil...tapi loe tetep sayangkan?...
Kami berhenti dan membagi-bagikan nasi bungkus dan ayam goreng + sambal made in Jamblang. setelah makan beberapa diantar kita sempat ngopi dan ngeteh....setelah sisa makanan terkumpul dan dibungkus dalam satu plastik putih, kami melakukan perjalan menuju Puncak.

Minggu, 24/08/08; 09:15 Ibu Nur
Memasuki zona lahar kering, rombongan terpisah menjadi 3 bagian, pertama adalah Alexey, Supri. Kedua adalah gw, Neneng, Emil, Tina, Atin dan Yani. Ketiga adalah Mang Ae, mang Denih, Atjeng dan Santo.
Rombongan kedua, secara tidak sengaja berpapasan dengan seorang guru bernama Ibu Nur, Dia adalah staff pengajar di SMA 2 Majalengka, kami sempat berkenalan dan berfhoto bersama. gila yah setua itu masih kuat nanjak?...
Minggu,24/08/08;10:05 Lamping Gua Walet
Kami bertemu dengan rombongan pertama di sisi atas Gua Walet, Alexey sempat berfhoto-fhoto disanan, dan Neneng tertidur di sisi Tina.
Kebetulan kamipun berkenalan dengan seorang guru dari SMA 1 Kadipaten, tau siapa namanya lupa....nech orang tipikal sok you know bangeth. dia coba berkomunikasi dengan si alek menggunakan bahasa inggris, padahal tuh mister jg kaga bisa bahasa inggris, lha orang ukraina kok!...
Yang parah adalah si Tina, yang berusaha memakai tangan Neneng untuk berjabat tangan dengan si guru sok gaul, padahal si Neneng pasti lg ngimpi makan Baso Kejaksan.
Minggu,24/08/08; 11:00 Puncak 3078 Mdpl
Akhirnya Puncak terjejaki, patut saya tersenyum karena sampai dengan puncak tidak ada halangan yang begitu berati menghadang seluruh anggota tim atau dapat dikatakan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Minggu, 24/08/08; 12:00-an, Bobo Siang

Pasti kerana kurang tidur,pasti karena lelah...3 perempuan terlelap di bawah bayangan Cantigi gunung & edelweis. biarlah mereka lelap selelapnya yang penting bisa bangun lagi.....

Minggu, 24/08/08; 14:15 3 Tenda di Sisi Kawah

Setelah berjalan kesana-kemari bersama Mang Ade China, Akhirnya kita menemukan tempat yang layak untuk mendirikan 3 tenda untuk bermalam, kami (Gw, Atjeng, Chang Tao, Emil, Ade China dan Mang denih) mulai melakukan sterilisasi lokasi dan orientasi kondisi & topograpi. Ade china dan Denih mulai membabat ilalang sebagai dasar tenda sekaligus untuk meratakan permukaan tanah yg begitu miring. alhasil....setelah tenda didirikan lantai tenda terasa empuk dan layak untuk di malami.

Minggu, 24/08/08; 15:00 Lelah, Masak Kecuali Santo

Ampun euy...demi menjaga kualitas hidup, gw biarin aja mata ini lelap dan tidur didalam tenda, si Alex pun demikian...ga ketinggalan Neneng dan Atin meneruskan mimpi-mimpi indah mereka tentang Baso, Bebek Goreng dll...

Sementara Yani & Tina berkutat menyiapkan makan siang yg kesorean berupa Roti burger, beef slice goreng mentega, tomat iris, mayonais, saos tomat, keju kraft dan sayur selada bokor hijau...ga beda ama chang to yang terus hunting dengan "moment exotic" before sunset, bersama ade china, denih dan emil mereka berburu angle-angle, menjinakkan awan dan matahari.

Minggu, 24/8/08; 17:30 TIDAK BERKESAN

Angin seperti melakukan perlawan dan tidak lagi mengikuti perintah-KU, dia sukses menciutkan mental-mental seluruh peserta pendakian dan terlena berlindung didalam tenda masing-masing. kecuali ade china, Santo dan denih yang berjuang keras diantara angin dingin, mematangkan Sop dan Mie. menyesal , malam itu yang kami rencanakan akan membakar api unggun, pesta kembang api serta menghabiskan minuman hangat seperti jahe, bandrek dan teh hangat sirna. pun tak sebatang DJI SAM SOE membakar bibir gw....Maaf kawan-kawan, seperti nya malam tersebut kita gagal untuk menajdi lebih dekat, menjadi lebih bersaudara, anyway selamat Bobo...semoga lelah membuat tidur kita nikmat!!!

Senin,25/08/08; 03:45 Bandrek Hangat

Kebetulan di tenda kami (Ade China, Gw, Mang Denih, Supriyadi & Santo) juga merupakan gudang logistik, so pada saat Mang Ade terbangun, langsung ide cemerlang untuk sekedar menikmati sisa malam dipuncak, Kami mulai memasak air didalam tenda dan menuangkan Minuman Hnagat Bandrek "PIGEON" dari Cianjur. lha...lumayan tokh daripada dengerin santo ngorok.

ga berapa lama kemudian, suara Neng Atjeng dan Mbak Emil terdengar meminta tolong untuk dibuatkan menu yang sama, akhirnya mereka bergabung dalam tenda dan membiarkan mister alex sengsara sendiri....mampus loehhhhhh!!!... Finally, gw bisa menikmati sebatang DJI SAM SOE menjelang sunrise.

Senin,25/08/08; 05:05 SUNRISE

Aneh...Meski dingin tetap aja beberapa diantara kita ga mo kehilangan moment Sunrise, rela mereka kedingina untuk sekedar berfhoto dengan background semburat orange dan Puncak Gunung Slamet yang sombong. Saya hanya memperhatikan mereka dari dalam tenda dengan senyuman ketenangan, akhirnya pun dingin mereka mencoba mengambil sesuatu yang barangkali ada diantara mereka yang tidak akan lagi tidur di Puncak Ciremai ini. selamat Pagi kawan-kawan. semoga bahagia...

Senin,25/08/08; 06:50 Dis-order of Sarapan Pagi

Beras yg setengahnya diblender masuk kedalam panci! sayangnya bukan Santo yang memasak....padahal dia dah komit untuk jadi juru masak Istana. dibantu Atjeng, Mang Ade dan Mang Denih, 12 porsi bubur panas plus ati ampela tersaji dan menjadi mangsa kita kecuali mister yang ogah dan memilih tidur lebih lama lagi, dasar.....

Senin,25/08/08;10.00 Buburak & Fhoto Bersama

Sesuai rencana, pada jam 10an kami melakukan "buburak" meruntuhkan tenda, re-packing dan sedikit bebersih. setelah semuanya beres kami menuju bidang lapang di puncak dan melakukan fhoto bersama dan fhoto-fhoto pribadi.

Senin,25/08/08;11:10 Guwa Walet

Seperti Janji kita bahwa kita pasti mampir ke guwa walet untuk berfhoto-fhoto, semua ransel dan tas kami tinggal dipersipangan, kecuali gw semua orang turun me mulut guwa dan berpose. sorry...gw jaga tas, so jangan mikir gw ego ga mo turun and naek lagi!

Senin,25/08/08; 12:an Turun Gunung

Kami terpecah menjadi beberapa bagian, sampai-sampai ade istilah "JAGA PASANGAN MASING-MASING", ga tau jam berapa kami dapat berkumpul setelah Pasangrahan, kotak obat mulai dibuka, Neurobion langsung habis dan beberapa kaki harus ditambah handyplast untuk mencegah lecet.

Perjalanan kami lanjutkan dengan mendahulukan Mang Ade dan Mang Denih sebagai start-man, ini lebih dikarenakan beban mereka sangat jauh lebih berat daripada kita-kita, so mereka dapat berlari dan mengefisienkan tenaga.

Dua orang Drop, Atin dan Yani, ini sungguh diluar dugaan, tadinya sy pikir yang akan ng-drop adalah Pak Supriyadi. Analisa kita, mereka terlalu banyak menekuk lutu untuk berperosotan menuruni rute turun, padahal ga perlu ampe begono yang terpenting adalh pijakan yang tepat disertai keseimbangan badan. anyway kami terus berjalan cepat...dan si Neneng sempat terjatuh setelah blok arban, kepalanya ke jedak ke tanah...dia pikir ga da yang tau padahal atjeng ngeliat tp pura-pura buang muka, ha..ha..ha....

Senin, 25/08/08; 14:20 Cigowong

Mang Ade China, Mang Denih dan Mister berhasil mencapai Pos-I Cigowong jam 2-an lebih,Sedangkan Gw, Neneg, Emil & Tina berhasil menyusul dikisaran jam 15.05. begitu kita datang sudah disiapkan beberapa pilihan menu minum hangat diantaranya teh panas, jahe panas dan bandrek serta susu. gw sempet mual dan terpaksa dikeluarkan tiga gelas susu yang kadung bersemayam diperut gw. setelah itu keluar " lega " rasanya.
Jam 16:30, rombongan terakhir tiba di Cigowong, dan supri meminta saya untuk menyiapkan 2 ojek untuk evakuasi atin & yani, dengan sangat terpaksa permintaan tersebut ditolak dengan pertimbang bahwa penggunaan 2 buah ojek akan membuat mental peserta yang lain jatuh, pun saya melihat keadaan umum kedua orang tersebut tidak separah yang mereka pikirkan, keadaan tersebut adalah merupakan lebih kepada jatuhnya mental bukan lebih karena keaadaan kaki.
Terbukti, mereka pun masih dapat tetap berjalan menuju Desa Palutungan, meski pada akhirnya ditengah jalan mereka dijemput oleh kang Baron, salah satu Ranger TNGC dengan motor trail putih no 26.

Senin, 25/08/08; 19.15 Selamat Tinggal Palutungan
Setelah kami menghantar Mang Ade Dan Mang Denih ke pertigaan balai penelitian pertanian untuk menaiki bus jurusan cikijing, Kami dengan keadaan masih berdesakan bergerak menuju kota Cirebon, ada kejadian menarik tepat di kota Kuningan, Mobil kami hamper menghantam sebuah truk dikarenakan kagok oleh kendaraan yang ada didepan kami, ternyata mereka sedang asyik bermesraan didalam mobil sehingga tiudak lagi memperhatikan kondisi lalu lintas disekitarnya, kupret…dasar!!!...

Senin, 25/08/08; 21:45 Nol
Terima kasih, terimakasih karena telah bergabung dalam Tim Pendakian Gunung Ciremai 23~25 Agustus 2008, Kesusahan, jerih payah dan kesenangan menjadi satu ditempat itu, dan kita berhasil untuk tidak memilah dan memilihnya tapi kepada lebih untuk menikmatinya.
Mohon maaf, jika banyak hal yang tidak berkenan, baik berupa fasilitas, kata-kata dan hal-lainya, tapi tidak berlebih bila kami katakan bahwa hal tersebut diperlukan untuk lebih menyatukan tim dalam kebersamaan, persaudaraan dan persahabatan.
Selamat Berjuang…masih banyak jalan menanjak dan terjal, masih banyak angin yang lebih besar yang akan mungkin mendera kita. Sampai berjumpa di expedisi lainnya. Thanks…



































1 komentar:

Anonim mengatakan...

boleh juga kesan dan tampilan gaya bahasanya..kaya'nya lo juga kudu jadi freelance di surat kabar dech...kalo' lo sering naek - turun ciremai, kenapa ga' gabung ajah sama team ciremai buat sekalian observed vegetasinya segala ? (hahaha.. kerjaan baru kale' ya...)